Rapat Awal Penyusunan Profil Gender dan Anak 2021 Provinsi Sulawesi Utara

Selasa, 22 Maret 2022 berlangsung Rapat Awal Penyusunan Profil Gender dan Anak 2021 Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Sulawesi Utara, dr. Kartika Devi Tanos dilaksanakan di Gedung Lantai 2 BPS Provinsi Sulawesi Utara membicarakan tentang keberlanjutan penyusunan Profil Gender dan Anak. Menurut sambutan Kepala Dinas P3AD, kerjasama antara Dinas P3AD dengan BPS Provinsi Sulawesi Utara dalam hal penyusunan profil gender dan anak akan dilanjutkan dimana buku ini tahun lalu sudah terbit dan buku Profil Gender dan Anak saat dirilis tahun lalu dihadiri langsung oleh ibu Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga. Buku tersebut mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari ibu Menteri. Semoga kerjasama akan terus berlanjut, Kadis P3AD menyampaikan tahapan-tahapan akan dilalui dalam penyusunan buku Profil Gender,  dan rencana buku akan dipublish pada HUT Provinsi Sulawesi Utara bulan September nanti. Dalam kunjungannya ke BPS Provinsi Sulawesi Utara dr. Karika Devi Tanos bersama tim  jajaran struktural Dinas P3AD Sulawesi Utara turut hadir dalam rapat. Proses Langkah keberlanjutan penyusunan profil gender tahun ini disambut baik oleh Asim Saputra, untuk bisa memotret situasi perempuan dan anak di Provinsi Sulawesi Utara, terkait dengan memberdayakan perempuan, karena perempuan bukan hanya menjadi pelengkap namun perempuan punya peran penting di masyarakat.

Dalam sambutannya Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan tentang situasi ketenagakerjaan di Sulawesi Utara, menurut proporsi Angkatan Kerja di Sulawesi Utara mengalami ketimpangan dimana lebih banyak laki-laki yang bekerja daripada perempuan, kenapa terjadi seperti ini, karena kaum perempuan lebih banyak memilih di mengurus rumah tangga.

Selanjutnya menurut Asim Saputra, beliau sudah menggembleng para analis-analis di BPS untuk mengelaborasi data dengan fenomena yang ada di lapangan. Tim penyusun diberikan ruang untuk dapat mengkaji data-data di lapangan dan diperkuat lagi untuk publikasi profil gender dan anak lebih berkualitas.