Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja Indikator Makro Pembangunan

Kamis, 17 November 2022, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara diundang sebagai salah satu narasumber dalam acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja Indikator Makro Pembangunan, Perencanaan Target dan Strategi Pencapaian 2024, yang diselenggarakan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara disampaikan oleh Edwin Kindangen selaku Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sulawesi Utara sekaligus membuka secara resmi Rapat Koordinasi Evaluasi ini. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber, yaitu Asim Saputra sebagai Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara dan Robert Winerungan sebagai Akademisi (Dosen FEB Unima)

Pada kesempatan ini, Asim Saputra menjelaskan capaian indikator makro pembangunan Provinsi Sulawesi Utara Triwulan III Tahun 2022 diantaranya pertumbuhan ekonomi, inflasi, kemiskinan dan IPM. Dalam paparannya diungkapkan bahwa perlu untuk mendorong sektor-sektor dominan di daerah untuk lebih menggerakkan ekonomi daerah tersebut, seperti sektor pertanian, perdagangan, konstruksi, transportasi dan industri pengolahan yang merupakan 5 sektor dengan pangsa terbesar di Provinsi Sulawesi Utara. Ada juga sektor penggerak, seperti akomodasi, hotel dan restoran atau lebih luas yaitu sektor pariwisata. Sektor ini tidak dominan, pangsanya kecil, tapi pergerakan dan pertumbuhannya cepat. Jadi, sekalipun pengaruhnya terhadap perekonomian tidak besar, namun dapat menggerakkan sektor dominan.

Selanjutnya Asim menyampaikan, untuk pengendalian inflasi harus melihat komoditas yang banyak diminati masyarakat, serta menyeimbangkan antara pasokan dan permintaan. Di Provinsi Sulawesi Utara dapat dilihat bahwa inflasi sudah terkendali, karena terencana dari awal, dimana data mengambil peranan penting dalam intervensi progam.

BPS turun tangan lagi sekarang untuk menghadirkan satu data sistem perlindungan sosial. Mudah-mudahan data ini dapat membantu pemerintah daerah agar intervensi program kedepan bisa lebih fokus dan lebih tajam sesuai dengan harapan," ucap Asim Saputra dalam paparannya.