Mozaik Indonesia: Bagaimana Perkembangan Inflasi Sulawesi Utara?

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Aidil Adha, diundang menjadi narasumber dalam segmen Mozaik Indonesia yang ditayangkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 1 Manado 94.5 FM pada Jumat (26/7) sore. Topik yang dibawakan kali ini adalah “Perkembangan Inflasi Sulawesi Utara”.
Menurut Aidil, inflasi di Provinsi Sulawesi Utara secara month-to-month pada bulan Juni 2024 ini sebesar 0,47 persen, sementara secara year-to-year sebesar 4,42 persen.
Selain itu, Aidil juga menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi, antara lain perubahan musim, distribusi barang, barang-barang yang sifatnya diatur oleh pemerintah (beras, minyak, dll), termasuk juga rumor politik.
“Inflasi itu kan karena meningkatnya permintaan. Permintaan banyak tapi ketersediaannya rendah. Ini juga sebenarnya meningkatkan kenaikan harga,” lanjut Aidil dalam penjelasannya.
Selanjutnya, dalam kaitannya dengan Kemiskinan dan Garis Kemiskinan, Aidil menjelaskan bahwa Garis Kemiskinan itu ditentukan oleh Inflasi.
“Makanan dan non makanan yang dikonsumsi oleh rumah tangga itu kan tergantung dari harga. Kalau Garis Kemiskinannya naik, penghasilannya tetap, dia akan drop. Itu juga sebenarnya yang harus dijaga,” tegas Aidil.
Dalam penyampaiannya, Aidil juga menambahkan bahwa ada tiga cara mengendalikan inflasi yang tinggi, yaitu menjaga agar harga bisa dijangkau oleh masyarakat, pasokan barangnya harus ada, dan harus bisa menjaga kelancaran distribusi.