16 Desember 2024 | Kegiatan Statistik Lainnya
Pada edisi kali ini, topik yang dikupas adalah “Media Sosial: Teman Atau Musauh bagi Kesehatan mental?” yagn secara ciamik dibawkan oleh Bhayu dan Purnama
Kesehatan mental adalah tentang merasa baik dan mampu menghadapi tantangan hidup sehingga kita dapat memahami kekuatan kita, belajar hal baru, bekerja dengan baik, dan membantu orang lain di komunitas kita (WHO, 2022).
Media sosial merupakan platform komunikasi dan pemasaran di mana pengguna dapat berbagi dan membuat konten untuk publik. Dampak media sosial bagi kesehatan mental ditentukan dari kualitas penggunaan bukan kuantitas (Marciano et al., 2022). Dampak media sosial, baik negatif maupun positif, bergantung pada cara dan frekuensi penggunaannya, bukan jumlah platform yang diakses (Gumara et al., 2024).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh We Are Social di indonesia, pengguna media soial paling banyak pada kelompok umur 25-34 tahun, dan yang paling sedikit adalah pada kelompok umur 65 tahun keatas. Secara rata-rata, waktu yang digunakan mengakses media sosial adalah sekitar 3 jam 11 menit setiap harinya, di mana lebih dari 50 persen adalah dengabn alasan untuk mengisi waktu luang.
Menurut beberapa penelitian, ada beberapa dampak positif melalui penggunaan media sosial, dinataranya:
Namun penggunaan media sosial kerap kali sudah pada level over used uleh beberapa pengguna. Kondisi ini ditandai dengan beberapa ciri-ciri, diantaranya:
Dengan beberapa ciri-ciri diatas, apkah kita termasuk salah satunya? So, mari bijak dalam menggunakan waktu untuk bermedia sosial.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara
Jl. 17 Agustus
Manado
95119
Telp (0431) 847044
Faks (0431) 862204
Mailbox : bps7100@bps.go.id
Sosial Media : @bpsprovsulut
Tentang Kami