Kamis, 21 Januari 2021. BPS Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan pelatihan petugas Survei Harga Perdagangan Internasional (SHPI) Tahun 2021 selama 1 (satu) hari. Pelatihan
dilakukan secara virtual dengan zoom meeting, diikuti sebanyak 11
orang peserta, 6 orang bertugas sebagai pencacah lapangan (PCS) dan 5 orang
sebagai pengawas lapangan (PMS), sampel tersebar di lima kabupaten/kota di
Provinsi Sulawesi Utara dengan sampel terbanyak ada di Kota Bitung. Pelatihan
dibuka oleh Plth. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Norma O. F. Regar, S.Si.,
M.Si. dan dipandu oleh Instruktrur Abdullah Kango, S.Si., M.M. (Statistisi
Ahli Muda).
Dalam
sambutannya beliau memberikan sedikit penjelasan terkait Survei SHPI. Secara
umum survei SHPI bertujuan untuk melihat pergerakan harga komoditas
ekspor/impor strategis dalam perdagangan internasional. Informasi ini
selanjutnya digunakan untuk menyusun Indeks Harga Perdagangan Internasional
(IHPI) yang terdiri dari Indeks Harga Ekspor dan Indeks Harga Impor . IHPI
merupakan faktor penting yang menjelaskan evolusi inflasi domestik. Penurunan
harga impor barang akhir dapat memengaruhi keseluruhan tingkat harga dalam
perekonomian. Harga impor juga dapat menjadi indikator yang baik untuk inflasi
di masa depan di suatu negara, mengingat banyak input/bahan baku produksi dalam
negeri yang diimpor. Melihat pentingnya kegunaan IHPI dalam perekonomian suatu
negara, maka penting bagi BPS untuk dapat melaksanakan Survei Harga Perdagangan
Internasional (SHPI) guna menghasilkan data IHPI yang berkualitas..
Beliau
mengharapkan nantinya kepada para peserta dapat memahami konsep dan definisi
serta Standart Operational Prosedure (SOP) yang telah
diberikan oleh instruktur untuk dapat diterapkan di lapangan,
sehingga semua petugas survei memiliki pemahaman yang sama atas konsep,
definisi, dan mekanisme dalam pencacahan.
Di
akhir sambutannya beliau berpesan agar petugas mematuhi protokol kesehatan
dalam pelaksanaan lapangan dan mematuhi jadwal yang telah ditetapkan, banyak
menggali informasi (probing) dari responden dan tetap mengedepankan
kualitas data yang dihasilkan sehingga diperoleh data yang akurat dan
berkualitas. (AK)