Senin, 9 Mei 2022 Badan Pusat Statistik Provinsi
Sulawesi Utara merilis beberapa indikator strategis, yaitu Perkembangan
Indeks Harga Konsumen Kota Manado bulan April 2022, Perkembangan Nilai
Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara bulan April 2022, Perkembangan
Pariwisata Sulawesi Utara bulan Maret 2022, Perkembangan Transportasi
Sulawesi Utara bulan Maret 2022, Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara
Triwulan I-2022 dan Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara
Februari 2022. Press Release dilaksanakan melalui live streaming youtube dan juga virtual zoom yang disampaikan langsung oleh Asim Saputra selaku Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam
paparannya, dijelaskan dari 90 kota pantauan IHK nasional, semua kota
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan
sebesar 2,58 persen dan terendah di Kota Gunungsitoli sebesar 0,22
persen. Kota Manado menempati urutan ke-2 inflasi di Pulau Sulawesi dan
urutan ke-9 secara nasional, kemudian Bulan April 2022 Kota Manado
mengalami Inflasi sebesar 1,55 persen karena adanya peningkatan Indeks
Harga Konsumen (IHK) dari 108,29 di Maret 2022 menjadi 109,97 pada April
2022. Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, sembilan
kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok
transportasi sebesar 5,85 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau
sebesar 2,45 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08
persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, kelompok perlengkapan,
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,21 persen,
kelompok rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 0,17 persen, kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,15 persen, kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen dan kelompok
perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07
persen. Sisa dua kelompok lainnya, yaitu kelompok informasi, komunikasi
dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan cenderung stagnan. Pada April
2022 mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 1,30 persen dan
inflasi “year on year” sebesar 2,19 persen. Pada rilis ini Penyumbang
Inflasi terbesar pada bulan April 2022 yaitu angkutan udara sebesar
0,6798 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit
sebesar 0,2235 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada
bulan April 2022 naik 0,67 persen dan menjadi 110,77 dibandingkan dengan
bulan Maret yang masih 110,04. Membaiknya NTP karena kecepatan kenaikan
Indeks Harga yang di terima Petani (It) lebih tinggi dibandingkan
dengan Indeks Harga yang di bayar Petani (Ib). It naik hingga mencapai
1,53 persen, sementara Ib hanya naik 0,86 persen. Secara tahun kalender
2022, NTP naik sebesar 0,23 persen, sedangkan menurut YoY (tahun ke
tahun) naik menjadi 7,06 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga
Pertanian (NTUP) sejalan dengan NTP yang menunjukkan pergerakan naik,
yakni sebesar 0,88 persen, dari nilai 110,87 di bulan Maret menjadi
111,84 di bulan April. Di wilayah perdesaan terjadi inflasi 0,95 persen.
Inflasi terjadi di hampir semua kelompok pengeluaran rumah tangga.
Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami inflasi tertinggi
mencapai 1,34 persen. Sementara pada Kelompok Informasi, Komunikasi, Dan
Jasa Keuangan, serta Kelompok Pendidikan cenderung stagnan.
Rilis
kali ini mencatat jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke
Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan Maret
2022 sebanyak 1,045 orang, meningkat 61,51 persen dibanding bulan
Februari 2022 (M-to-M). Dibandingkan bulan Maret 2021, menurun 58,42
persen (Y-on-Y). Wisatawan Mancanegara didominasi oleh warga Tiongkok
sebanyak 940 orang (89,95 persen), Amerika 41 orang (3,92 persen) ,
Jerman 14 Orang (1,34 persen) dan Perancis 10 Orang (0,96 persen).
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sulawesi Utara bulan
Maret 2022 mencapai 39,24 persen meningkat 1,53 poin (4,06 persen)
dibanding TPK bulan Februari 2022 yang sebesar 37,71 persen. Rata-rata
lama menginap tamu (RLMT) hotel berbintang bulan Maret 2022 mencapai
1,70 hari meningkat 0,04 poin dibanding bulan Februari 2022. Sedangkan
Rata-rata lama menginap tamu asing (RLMT Asing) hotel berbintang bulan
Maret 2022 mencapai 2,51 hari, menurun 2,17 poin dibanding bulan
Februari 2022. Terkait data jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri
yang berangkat/embarkasi bulan Maret 2022 sebanyak 50.825 orang, naik
49,05 persen dibandingkan Februari 2022 (34.100 orang). Penumpang
datang/debarkasi juga naiksebesar 44,98 persen, dari 34.454 orang pada
Februari 2022 menjadi 49.953 orang pada Maret 2022. Jumlah penumpang
angkutan udara dalam negeri yang datang pada Maret 2022 sebanyak 47.106
orang, naik 33,01 persen dibanding Februari 2022 (35.416 orang),
sedangkan jumlah penumpang yang berangkat juga mengalami peningkatan
sebesar 36,32 persen dari 36.602 orang pada Februari 2022 menjadi 49.896
orang pada Maret 2022.
Data selanjutnya yang dirilis adalah
Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp36,01
triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp22,62 triliun.
Ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan
sebesar 3,86 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi
dicapai lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 8,99
persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai
oleh komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang mengalami pertumbuhan
sebesar 6,31 persen. Ekonomi Sulawesi Utara triwulan I-2022 terkontraksi
sebesar -8,32 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan
oleh efek musiman perekonomian Sulawesi Utara, yaitu berakhirnya
perayaan Natal dan tahun baru serta baru dimulainya aktivitas
konstruksi. Sementara dari sisi pengeluaran, hampir semua komponen
mengalami kontraksi dibanding triwulan sebelumnya kecuali komponen
Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 9,17 persen.
Jumlah
angkatan kerja Sulawesi Utara pada Februari 2022 tercatat sebanyak 1,27
juta orang dan yang bekerja ada 1,19 juta orang. Tingkat Pengangguran
Terbuka Februari 2022 sebesar 6,51 persen, turun 0,77 persen poin
dibandingkan Februari 2021. Pada Februari 2022, Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 61,97 persen, turun 1,31 persen poin
dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Masih terdapat
diskrepansi TPAK laki-laki dan perempuan. Persentase penduduk yang
bekerja di kegiatan informal ada sebanyak 746,47 ribu orang (62,88
persen). Jika dibandingkan dengan Februari 2021, persentasenya meningkat
sebesar 0,06 persen poin. Dari 1,19 juta orang yang bekerja, 9,61
persen di antaranya termasuk kategori setengah penganggur dan 23,91
persen termasuk kategori pekerja paruh waktu. Terdapat 139,09 ribu orang
yang terdampak Covid-19 atau sebesar 6,79 persen. Terdiri dari
pengangguran karena Covid-19 (13,83 ribu orang), bukan angkatan kerja
karena Covid-19 (9,44 ribu orang), sementara tidak bekerja karena
Covid-19 (4,09 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami
pengurangan jam kerja karena Covid-19 (111,73 ribu orang).