5 September 2024 | Kegiatan Statistik Lainnya
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Aidil Adha, diundang menjadi narasumber dalam segmen Forum Kawanua yang ditayangkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 1 Manado 94.5 FM pada Kamis (5/9) pagi. Topik yang dibahas kali ini adalah “Peluang Investasi di Sulawesi Utara”. Turut hadir pula sebagai narasumber lainnya yaitu Magdalena Wullur (Akademisi FEB Unsrat Manado), Christian Sondakh (Kabid Pengembangan dan Sistem Informasi Penanaman Modal DPMPTSP Sulut), dan Setiyawan (Senior Manager Perencanaan PLN UID Suluttenggo).
Dalam dialog bersama ini, Aidil mengatakan bahwa struktur ekonomi di Sulawesi Utara dikuasai oleh sektor Pertanian, Perdagangan, Transportasi, Industri Pengolahan, dan Konstruksi.
“Untuk sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan itu 16 persen sharenya dari Kabupaten Minahasa, 14 persen dari Minahasa Utara, 11 persen dari Bolaang Mongondow, dan 11 persen dari Bitung. Untuk sektor Perdagangan pusatnya di Kota Manado, kemudian Minahasa dan Bitung. Sementara Kota Bitung sendiri menguasai sektor Industri Pengolahan, disusul oleh Minahasa Utara, Kota Manado, Minahasa Utara, dan Minahasa Selatan,” demikian dijelaskan lebih lanjut oleh Aidil.
Selain itu Aidil menjelaskan bahwa dari hasil rilis sebelumnya, jumlah penumpang udara meningkat secara triwulanan tapi menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara jumlah penumpang angkutan laut meningkat. Apabila kita mempunyai pariwisata dan penerbangan yang bagus, maka harus ditunjang dengan investasi di sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
“Kalau menurut saya, itu kan peluangnya banyak, trickle down effectnya panjang. Tetapi ada satu sebetulnya yang perlu kita investasi. Kita ini secara struktur ekonomi dikuasai oleh Pertanian. Bagaimana nilai dari hasil pertanian ini punya nilai lebih. Industrinya di sektor Pertanian, mungkin ini akan lebih mengangkat lagi,” tambah Aidil.
Pada triwulan II tahun 2024 ini Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,63 persen jika dibandingkan dengan triwulan I, dan sebesar 5,13 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023.